Makalah Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan memiliki keterkaitan
yang saling berhubungan satu sama lain. Penduduk yang berawal bertempat tinggal
di dalam suatu wilayah dalam waktu yang tertentu akan terbentuk menjadi suatu
masyarakat di wilayah tersebut. Sedangkan kebudayaan bisa terlahir, tumbuh, dan
berkembang dalam suatu masyarakat.
Manusia dapat memanfaatkan dan
mengembangkan akal budinya. Pemanfaatan dan pengembangan akal budi telah
terungkap paad perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan yang bersifat
rohaniyah, maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat dari suatu kebudayaan ini telah
mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan penduduk, masyarakat dan kebudayaan?
2. Bagaimana hubungan
antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan?
3. Bagaimana hubungan
antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan terhadap perkembangan sosial?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian
dari penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
2. Memahami hubungan dari
penduduk, masyarakat dan kebudayaan.
3. Memahami hubungan
antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan terhadap perkembangan sosial.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dan Definisi
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan
A.
Penduduk
Unsur pembentuk suatu negara terdiri dari
rakyat, wilayah, oemerintah yang berdaulat, dan pengakuan dari negara lain.
Rakyat termasuk syarat terbentuknya suatu negara yang bersifat konstututif atau
mutlak. Rakyat suatu negara meliputu penduduk dan bukan penduduk (orang asing).
Bukan penduduk adalah orang yang ada di wilayah suatu negara tetapi tidak
bermaksud untuk menetap dan tinggal di negara yang bersangkutan. Penduduk merupakan orang yang secara hukum berhak
tinggal disuatu daerah atau wilayah tersebut, dan mempunyai bukti
kewarganegaraan yang sah.
Berikut ini adalah pengertian penduduk
menurut para ahli.
·
JONNY
PURBA
Penduduk adalah orang yang matranya
sebagai diri pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan
himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah
negara pada waktu tertentu
·
SRIJANTI
& A. RAHMAN
Penduduk adalah orang yang mendiamisuatu
tempat dalam wilayah tertentu dengan tanpa melihat status kewarganegaraan yang
dianut oleh orang tersebut
·
AHMAD
YANI & MAMAT RAHMAT
Penduduk merupakan komponen yang sangat
penting dalam suatu wilayah atau negara
·
WALUYO,
SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARHANTO
Penduduk merupakan potensi, tetapi sekaligus beban
bagi suatu daerah.
·
P.N.H
SIMANJUNTAK
Penduduk adalah mereka yang bertempat
tinggal atau berdomisili di dalam suatu wilayah negara
·
Dr.
KARTOMO
Penduduk adalah semua orang yang mendiami
suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu, terlepas dari warga negara atau
bukan warga negara
·
AA
NURDIMAN
Penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili
dalam suatu negara
·
SRI
MURTONO, HASSAN SURYONO, MARTIYONO
Penduduk adalah setiap orang yang
berdomisili atau bertempat tinggal di dalam wilayah suatu negara dalam waktu
yang cukup lama
·
TIM
MATRIX MEDIA LITERATA
Penduduk adalah sekumpulan orang yang hidup dalam
suatu wilayah geografis
B.
Masyarakat
Pengertian
masyarakat yaitu sekumpulan
orang yang, terdiri dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun
golongan tak mampu, yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki
hukum adat, norma-norma serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.
Kata masyarakat sendiri pasti sudah sering kita dengar, seperti
masyarakat perkotaan, masyarakat desa, masyarakat Bugis, masyarakat Betawi, dan
lain lain. Sering kali diartikan secara mudah sebagai warga tetapi konsep
masyarakat sendiri cukup rumit untuk dapat dimengerti.
Berdasarkan ilmu etymologi yang mempelajari asal usul kata, istilah
masyarakat ini merupakan istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata
musyarak yang berarti ikut berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat
disebut dengan society. Yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sebuah
sistem dan terjadi komunikasi di dalamnya.
Oleh karena itu bisa ditarik garis lurus bahwa pengertian masyarakat
adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial, saling
berhubungan lalu membentuk kelompok lebih besar serta memiliki kesamaan budaya,
identitas dan tinggal dalam satu wilayah.
Pengertian masyarakat
menurut para ahli.
·
Peter.
L.Berger
Masyarakat adalah suatu bagian-bagian yang membentuk kesatuan hubungan
antar manusia yang bersifat luas.
·
Marx
Masyarakat merupakan hubungan ekonomis dalam hal produksi atau konsumsi
yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis seperti teknik dan karya.
·
Harold.
J.Laski
Masyarakat adalah kelompok manusia yang bekerjasama dan hidup demi
mencapai terkabulnya keinginan mereka bersama
·
Gillin
Masyarakat yaitu , manusia
memiliki kebiasaan, tradisi, sikap serta perasaan sebagai satu unit yang diikat
oleh kesamaan.
·
Robert
Maciver
Masyarakat
adalah suatu sistem hubungan yang ditertibkan.
·
Selo
Soemardjan
Masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
·
Horton dan Hunt
Organisasi manusia yang saling berhubungan itu adalah masyarakat.
·
Mansyur
Fakih
Masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang
saling berkaitan dan masing-masing bagian acara terus menerus mencari
keseimbangan dan harmoni.
Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat bisa dibagi menjadi dua
bagian yaitu masyarakat sederhana dan masyarakat maju. Masyarakat sederhana
yaitu sekumpulan masyarakat dengan pola pikir yang kuno dan hanya dapat
membedakan antara laki-laki dan perempuan saja sedangkan masyarakat maju adalah
masyarakat yang mempunya pola pikir untuk kehidupan yang akan dicapainya di
masa mendatang bersama orang-orang di sekitarnya meskipun tidak berada
dalam golongan yang sama.
Masyarakat awalnya terbentuk dari sekumpulan orang saja. Misalnya sebuah
keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga lalu kemudian berangsur-angsur dari
sekeluarga membentuk RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun
pun kemudian berkembang menjadi beberapa Kecamatan lalu menjadi Kabupaten,
Provinsi hingga akhirnya membentuk sebuah Negara.
Masyarakat
tidak akan pernah terbentuk tanpa kehadiran seorang pemimpin di
tengah-tengahnya. Seorang pemimpin yang akan mengepalai seluruh masyarakat
dapat dipilih dengan berbagai cara misalnya lewat pemungutan suara seperti
Pemilu atau dilihat dari garis keturunannya. Dalam suatu daerah yang masih
kental budaya leluhurnya, pemilihan pemimpin sudah terikat dengan aturan
masing-masing yang disebut dengan adat istiadat.
C. Kebudayaan
Kata kebudayaan
berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian
menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang
mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal
yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan
atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil
dari akal dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan=cultuur
(bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari
perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan
mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini
berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk
mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin
ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama
(Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan
kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil
fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu
pada pengertian sebagai berikut :
- Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar.
- Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya
atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem
gagasan dan tindakan.
Kebudayaan
ataupun yang disebut peradaban, mengandung pengertian luas, meliputi pemahaman
perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hokum, adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh
dari anggota masyarakat (Taylor, 1897:19).
Kebudayaan
terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan
reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh symbol-simbol yang menyusun
pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di
dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas
tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah bersifat universal, dapat
diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktek, arti kebudayaan menurut
pendapat umum ialah suatu yang berharga atau baik (Bakker, 1984:21).
·
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan
menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan
manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan
masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi
berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
·
Koentjaraningrat
Mengatakan
bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus
dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
·
A.L. Kroeber dan C.Kluckhohn (1952:34)
Dalam
bukunyan Culture, a critical review of concepts and definitions mengatakan
bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam
arti seluas-luasnya.
·
Malinowski
Malinowski
menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya berdasarkan atas berbagai system
kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu menghadirkan corak budaya yang
khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia akan keselamatannya maka timbul
kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk
tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
·
E.B Taylor (1873:30)
Dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah
suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan
lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah budi manusia untuk
mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya) manusia itu dapat kita
bagi menjadi 2 macam :
- Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud
kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin,
pakaian dan sebagainya.
- Kebudayaan immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat
istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya
2.2. Hubungan antara penduduk, masyarakat
dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
adalah konsep-konsep yang pertautannya satu sama lain sangat berdekatan.
Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu
pula, memungkinkan untuk terbentuknya masyarakat di wilayah tersebut. Ini
berarti masyarakat akan terbentuk bila ada penduduknya sehinggat idak mungkin
akan ada masyarakat tanpa penduduk, masyarakat terbentuk karena penduduk. Sudah
barang tentu penduduk penduduk/populai dalam pengertian umum yang mengandung
arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu
daerah tertentu.
Demikian pula hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal, hubungan dua yang satu
dalam arti bahwa kebudayaan merukan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan
hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Tetapi juga
sebaliknya tidak ada suatu masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan.
Hubungan antara masyarakat dan kebudayaan inipun merupakan juga hubungan yang
saling menentukan disini yang dimaksud adalah kelompok. Dari ketiga hal
tersebut yaitu penduduk, masyarakat dan kebudayaan masing-masing mempunyai
hubungan dengan perkembangan sosial.
2.3. Hubungan Penduduk ,Masyarakat,dan Kebudayaan terhadap Perkembangan
sosial.
A. Hubungan Penduduk terhadap
Perkembangan Sosial
Pertumbuhan
penduduk yang signifikan akan berdampak pada perubahan sosial kehidupan
masyarakat Indonesia. Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan dalam
suatu masyarakat yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya
nilai-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Berikut
adalah penjelasan mengenai pengaruh pertumbuhan penduduk terhadap perkembangan
sosial di masyarakat.
·
Meningkatnya permintaan terhadap
kebutuhan sandang, pangan,dan papan.
Setiap manusia pasti
memiliki kebutuhan pokok yang harus terpenuhi, yakni sandang, pangan, dan
papan. Ketiga kebutuhan ini tak terelakkan lagi harus terpenuhi untuk
kelanjutan hidup manusia. Kebutuhan akan sandang dapat dipenuhi oleh industry
tekstil,kebutuhan akan pangan dapat dipenuhi oleh industri pertanian(salah
satunya), dan kebutuhan papan dapat dipenuhi oleh industry bahan bangunan
(salah satunya). Jika terjadi ledakan jumlah penduduk, maka semakin banyak pula
manusia yang membutuhkan asupan sandang, pangan, dan papan.
·
Berkurangnya lahan tempat tinggal
Untuk memenuhi
kebutuhan papan yakni rumah tentu kita memerlukan lahan untuk membangun.
Semakin bertambah banyak penduduk, tentu kebutuhan akan rumah semakin banyak
dan otomatis lahan yang dibutuhkan semakin banyak. Sementara lahan yang
tersedia luasnya tetap. Yang akan terjadi adalah padatnya pemukiman dan sedikit
sekali lahan-lahan kosong yang tersisa karena semakin sedikitnya lahan yang
kosong, akan membuat harga tanah semakin melonjak, dan tentu saja masyarakat
ekonomi menengah ke bawah tidak mampu membeli tanah untuk membangun rumah,
sehingga mereka mencari “lahan” lain untuk tinggal, seperti kolong jembatan,
taman kota, stasiun, emperan toko, dan lain-lain.
·
Meningkatnya angka pengangguran
Semakin bertambahnya
jumlah penduduk tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja yang tersedia.
B. Hubungan Masyarakat Terhadap Perkembangan
Sosial
Hubungan
masyarakat terhadap perkembangan sosial ditekankan terhadap pengaruh kelompok
sosial, dan yang pertama dihadapi manusia adalah keluarga. Keluarga berperan
sebagai tempat manusia berkembang sebagai manusia sosial. Selain itu keadaan sosial
ekonomi keluarga juga dapat berperan terhadap perkembangan anak-anak. Berdasarkan hail
eksperimen bahwa pengaruh latar belakang sosial ekonomi yang paling
menguntungkan bagi perkembangan sosial anak ialah status ekonomi yang menengah,
kecuali bahwa terdapat kemungkinannya bahwa dalam hal tu agak lambat dalam
menyesuaikan diri. Faktor lain yang mempengaruhi adalah keutuhan keluarga
selain itu status anak, sikap dan kebiasaan orang tua juga mempengaruhi. Mengenai
peranan sekolah dalam perkembangan sosial
lebih sulit diadakan secara terperinci seperti yang ada pada keluarga. Jelaslah
kiranya bahwa pengaruh sekolah terhadap perkembangan sosial anak cukup besar.
Selain itu peranan lingkunganpun juga mempengaruhi perkembangan sosial.
C.
Hubungan Kebudayaan Terhadap Perkembangan
Sosial
Dinamika
sosial dan kebudayaan itu, tidak terkecuali melanda masyarakat Indonesia, walaupun
luas spektrum dan kecepatannya berbeda-beda. Demikian pula masyarakat dan
kebudayaan Indonesia pernah berkembang dengan pesatnya di masa lampau, walaupun
perkembangannya dewasa ini agak tertinggal apabila dibandingkan dengan
perkembangan di negeri maju lainnya. Betapapun, masyarakat dan kebudayaan
Indonesia yang beranekaragam itu tidak pernah mengalami kemandegan sebagai
perwujudan tanggapan aktif masyarakat terhadap tantangan yang timbul akibat
perubahan lingkungan dalam arti luas maupun pergantian generasi.
Ada
sejumlah kekuatan yang mendorong terjadinya perkembangan sosial budaya
masyarakat Indonesia. Secara kategorikal ada 2 kekuatan yang mmicu perubahan
sosial, Petama, adalah kekuatan dari dalam masyarakat sendiri (internal
factor), seperti pergantian generasi dan berbagai penemuan dan rekayasa
setempat. Kedua, adalah kekuatan dari luar masyarakat (external factor),
seperti pengaruh kontak-kontak antar budaya (culture contact) secara langsung
maupun persebaran (unsur) kebudayaan serta perubahan lingkungan hidup yang pada
gilirannya dapat memacu perkembangan sosial dan kebudayaan masyarakat yang
harus menata kembali kehidupan mereka .
Betapapun cepat atau
lambatnya perkembangan sosial budaya yang melanda, dan factor apapun
penyebabnya, setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan reaksi pro dan
kontra terhadap masyarakat atau bangsa yang bersangkutan. Besar kecilnya reaksi
pro dan kontra itu dapat mengancam kemapanan dan bahkan dapat pula menimbulkan
disintegrasi sosial terutama dalam masyarakat majemuk dengan multi kultur
seperti Indonesia.
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dalam pembahasan tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa penduduk merupakan orang yang secara hukum berhak tinggal disuatu daerah
atau wilayah tersebut, dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah. Sedangkan masyarakat
merupakan sekumpulan
manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial, saling berhubungan lalu
membentuk kelompok lebih besar serta memiliki kesamaan budaya, identitas dan
tinggal dalam satu wilayah. Dan kebudayaan adalah pemahaman perasaan suatu
bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum,
adat-istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota
masyarakat. Penduduk, masyarakat dan kebudayaan memiliki keterkaitan,
diantaranya adalah penduduk memiliki keterkaitan dengan masyarakat, dan
masyarakat memiliki keterkaitan dengan kebudayaan, dan sebaliknya. Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan juga memiliki pengaruh terhadap perkembangan sosial
serta memiliki keterkaitan pula.
Sumber:
http://9wiki.net/pengertian-masyarakat/
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/22/pengertian-kebudayaan/
https://abdulaziz96.wordpress.com/2015/03/22/pengertian-kebudayaan/