Selasa, 29 Mei 2018

Namsangol Hanok Village



PENGERTIAN, FASAD DAN CIRI KHAS ARSITEKTUR KAWASAN NAMSANGOL HANOK VILLAGE

Namsangol Hanok Village di Korea Selatan yang terletak di Seoul merupakan rumah tradisional pada kehidupan masa lalu di Korea Selatan. Namsangol Hanok Village di Seoul yang terletak di pegunungan Namsan, dekat dengan N Seoul Tower. Tempat ini cukup unik karena bersaing dengan bangunan gedung-gedung tinggi dengan arsitektur masa kini.

Gerbang Namsangol Hanok Village

Ornamen dari Gerbang Namsangol Hanok Village
Namsangol Hanok Village adalah sebuah desa tradisional mini terdiri dari 5 macam rumah bergaya tradisional Korea. Di tempat ini terdapat taman dan rumah tradisional, termasuk rumah milik Ratu Yoon, Permaisuri dari Sungjeonghyo. Setiap minggunya dihelat sedikitnya tiga upacara pernikahan tradisional. Namsangol Hanok Village menampilkan berbagai barang rumah tangga dan barang-barang lainnya yang diatur sama seperti pada masa periode Dinasti Joseon berlangsung. Taman tradisional di desa ini dihiasi dengan pohon-pohon asli yang tumbuh di Namsan, lembah yang dimana airnya mengalir secara alami, sebuah paviliun dan kolam. Di tempat ini, terdapat berbagai budaya tradisional Korea seperti drama, tari serta permainan rakyat.
Saat memasuki Namsangol Hanok Village, begitu memasuki gerbang depan terdapat pemandangan lembah yang luas. Di bagian samping terdapat rumah-rumah tradisional tersebut. Pada masa Dinasti Joseon, rumah-rumah itu milik orang-orang dari berbagai kalangan mulai raja hingga petani. Kondisi asli rumah ini sangat membantu untuk memahami bagaimana kehidupan orang pada jaman dahulu sehari-sehari pada masa itu. Kamar tidur dan kamar belajar masyarakat pada masa itu juga bisa di lihat di rumah tradisional ini.  Tidak hanya belajar tentang arsitektur rumah tradisional ini namun juga tentang orientasi arsitektur, tata letak, dan gaya penataan furniture pada masa itu. Meskipun Korea Selatan adalah negara yang sudah sangat maju, negara ini masih tetap mempertahankan peninggalan sejarahnya. Karena hidup di zaman modern bukan berarti melupakan tradisi budaya masa lalu. Namsangol Hangok Village adalah salah satu desa tradisional yang masih ada di Korea Selatan. Desa yang pertama kali dibuka tahun 1998 ini terletak di bagian utara gunung Namsan. Pada desa ini terdapat 5 rumah tradisional Korea, sebuah paviliun, taman tradisional, panggung seni pertunjukan dan time capsuleplaza.  Ada pula rumah-rumah tradisional di sekitar lembah tersebut.
Selain itu, di Namsangol Hanok Village juga sering ada pertunjukkan games tradisional. Bahkan pengunjung yang tertarik boleh berpartisipasi untuk mencoba permainan tradisional tersebut seperti neolttwigi (jungkat-jungkit), tuhonori (panah lempar) dan yutnori (permainan papan tradisional). Ada pula upacara perkawinan tradisional Korea yang biasa diadakan saat weekend di Bak Yeong Hyo’s Residence, Namsangol Hanok Village. Dengan luas lahan berkisar 8.000 meter persegi, replika dari rumah-rumah tradisional berbagai bentuk dan ciri tersendiri, yang lengkap dengan aneka macam perabotan dan perlengkapan kehidupan sehari-hari masyarakat Korea pada masa lampau, dipajang dalam nuansa kompleks perumahan tradisional Korea Selatan.
Hanok adalah istilah untuk rumah tradisional Korea. Hanok dibuat berdasarkan prinsip dasar arsitektur Korea yang fokus pada letak rumah itu terhadap lingkungan sekitarnya. Prinsip ini dikenal dengan nama “Baesanimsu” yang artinya bahwa rumah yang ideal adalah rumah yang dibangun dengan latar belakang gunung dan sungai di depannya, serta memiliki sistem pemanas ruangan untuk menghangatkan ruangan saat musim dingin dan daechong yang luas untuk menjaga rumah tetap dingin waktu musim panas. Lokasi Namsangol Hanok Village dulunya adalah merupakan sebuah pavilion tempat berlibur Lady Yoon, Ratu Seunjeonghyo dan dikenal dengan nama Jeonghakdong. Pavilion ini dilengkapi pula dengan taman dan sebuah sungai bersih yang senantiasa mengalir. Lima hanok (sebutan bagi rumah tradisional Korea) di tempat ini mencerminkan strata sosial dari pemiliki rumah yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, dari kelas menengah hingga kelas atas. Pengunjung dapat melihat bentuk rumah dari tokoh-tokoh penting di masa pemerintahan Joseon, seperti rumah orang tua Ratu Yun, pendamping Raja Sunjong, rumah mertua dari raja Sunjong, rumah Yeonghyo anak dari raja Cheoldong, rumah Lee Seungeop, arsitektur kerajaan dan rumah Kim Chunyeong, seorang pejabat militer.

Di antara kelima hanok yang ada, hanok yang merepresentasikan kediaman orang tua Ratu Yun merupakan hanok yang paling indah. Hanok ini berbentuk persegi panjang, dengan halaman yang berpusat di tengah rumah. Ruang utama dari hanok adalah Sarangchae yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu. Anchae merupakan istilah bagi kamar tempat nyonya rumah tinggal dan Daemunganchae yang berarti bagian dalam dari pintu gerbang utama dari rumah tersebut. Salah satu fitur khusus yang terdapat di hanok adalah sebuah pintu yang dirancang menjadi pembatas dari kamar-kamar yang ada. Pintu ini memungkinkan untuk menggabungkan kamar-kamar yang ada di rumah tersebut menjadi satu ruangan yang besar dan bisa memuat banyak orang.

5 Rumah Tradisional Namsangol Hanok Village

1. Carpenter Yi Seungeop’s House in Samgak-dong
Rumah ini dibangun oleh Mr. Yi Seungeop (Ahli Carpenter) salah seorang yang ikut membangun kembali Istana Gyeongbokgung pada akhir tahun 1860 an (1865-1868). Rumah ini aslinya terletak di Cheonggyecheon 36-2 Samgak-dong, Jung-gu, Seoul.
2. Gim Chunyeong’s Haouse in Samcheong-dong
Rumah ini dibangun pada tahun 1890 an dan Gim Chunyeong yang merupakan Owijang pada akhir periode Dinasti Joseon tinggal disini. Rumah ini aslinya terletak di 125-1 Samcheong-dong, Jongno-gu, Seoul. Rumah ini dulunya berada di Samcheong-dong saat digunakan oleh keluarga Gim. Fitur rumah ini menampilkan urbanisasi Seoul pada saat itu - gerbang utama tidak lurus tetapi melengkung, bangunan disusun agar sesuai dengan bentuk tanah, dll.
3. Min Family’s House in Gwanhun-dong
Rumah ini merupakan rumah asli milik Min Yeonghwi (1852-1935). Rumah ini aslinya terletak 
di 30-1, Gwanhun-dong, Jongno-gu, Seoul. Rumah ini terdiri dari beberapa bangunan. 
Kamar-kamar yang luas dan dapur besar dari struktur ini menunjukkan bahwa ini milik 
individu kelas atas - bukan hanya rumah rakyat biasa. Sebelumnya ditemukan di 
Gwanhun-dong, rumah ini berada di heydays-nya selama tahun 1852 - 1935. 
 
4. Yun Taekyeong’s Jaesil in Jegi-dong
Rumah ini dianggap telah  dibangun oleh Mertua Kaisar Sunjong, Haepung Buwongun Yun 
Taekyeong, ketika putrinya Permaisuri Sunjeong (1874-1926) menjadi putri mahkota pada 
tahun 1906 dan menempati tempat tersebut selama beberapa tahun. Tempat aslinya terletak 
di 224, Jegi-dong, Dongdaemun-gu, dan dipindahkan ke lokasi ini pada tahun 1998 ketika 
Namsangil Hanok Village ini dibangun. Ini adalah salah satu rumah yang lebih menonjol di 
sini karena dibangun oleh ayah mertua Kaisar Sunjong. 

5. Yun Family’s House in Ogin-dong
Rumah ini adalah replika dari rumah yang terletak di 47-133 Ogin-dong, yang dipercaya telah dibangun pada tahun 1910. Rumah ini milik Yun Deokyeong, paman dari Permaisuri Sunjeongyo (1894-1966), istri dari Kaisar Sunjong.  Sebenarnya rumah aslinya sudah diusahakan untuk dipindahkan ke kawasan Namsangol Hanok Village, akan tetapi rumah tersebut sudah terlalu tua dan beriko hancur jika dipindahkan. Replika rumah ini dibangun dibwah pengawasan yang ketat untuk memasitkan bahwa hasilnya sama seperti bentuk aslinya.


Gerbang Rumah Tradisional Namsangol Hanok Village
Pada gerbang Rumah Tradisional Namsangol Hanok Village ini memiliki ciri khas dengan bebatuan menyerupai batu pondasi yang rapi terlihat sangat kokoh dan tertutup dengan pintu dari kayu dengan atap ciri khas dari genting dan kuda-kuda kayu.


Rumah Tradisional Namsangol Hanok Village
 Salah satu ciri khas dari rumah tradisional ini adalah terdapat huruf kanji pada tiap pilar-pilar diteras, minimnya ornamen namun terlihat elegan dan memiliki estetika. ciri khasnya adalah struktur bangunan dari kayu dengan atap dari genting dan kayu dengan kuda-kuda yang sangat besar dan rumah ini terlihat kokoh dan warna simple dengan dominan warna coklat dan putih pada rumah tradisional ini. ketinggian lantai dari tanah sekitar setengah meter hingga 1 meter lebih.
Rumah Tradisional Namsangol Hanok Village
Bentuk rumah adat lainnya ada yang dalam bentuk rumah panggung dengan ketinggian lantai dari tanah sekitar 1 meter dengan bentuk pondasi yang menonjol. untuk ornamen dan warna sebagian besar sama dengan rumah tradisional lainnya di Namsangol Hanok Village ini. Ciri khas jendela dan pintu sedikit ornamen geometri persegi yang timbul dari ukiran kayu.
Salah satu interior Rumah Tradisional Namsangol Hanok Village
Salah satu interior dari rumah tradisional ini yaitu dapur masih sangat tradisional sesuai gambaran jaman dahulu yang tersusun rapi dan memiliki sirkulasi yang sangat tercukupi.