Analogi Arsitektur
1. Analogi Biologis
Pandangan
para ahli teori yang menganalogikan arsitektur sebagai analogi biologis
berpendapat bahwa membangun adalah proses biologi, bukan proses estetis.
Analogi biologis terdiri dari dua bentuk yaitu ‘organik’ (dikembangkan oleh Frank
Lloyd Wright). Bersifat umum ; terpusat pada hubungan antara bagian-bagian
bangunan atau antara bangunan dengan penempatannya/penataannya. Dan ‘biomorfik’, lebih
bersifat khusus, terpusat pada pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan
yang berhubungan dengan organisme.
Arsitektur
organik FL Wright mempunyai 4 karakter sifat ;
a. Berkembang dari dalam ke luar, harmonis terhadap
sekitarnya dan tidak dapat dipakai begitu saja.
b, Pembangunan konstruksinya timbul sesuai dengan
bahan-bahan alami, apa adanya (kayu sebagai kayu,
batu sebagai batu, dll).
c.
Elemen-elemen bangunannya bersifat terpusat (integral).
d.
Mencerminkan waktu, massa, tempat dan tujuan.
Secara
asli dalam arsitektur istilah organik berarti sebagian untuk keseluruhan
– keseluruhan untuk sebagian. Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap
hubungan antara bangunan dan lingkungan dari pada terhadap proses-proses
dinamik yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perubahan organisme. Biomorfik
arsitektur berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh melalui : perluasan,
penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh : kota yang dapat
dimakan (Rudolf Doernach), struktur pnemuatik yang bersel banyak (Fisher,
Conolly, Neumark, dll), Kota berjalan
(Run Herron).
Dengan arti yang lebih luas,
dalam merancang menggunakan pendekatan Analogi Biologis maka arsitek tersebut
lebih mengedepankan proses pembangunannya terhadap fungsi dan keadaan serta
keberadaan bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar daripadamengedepankan keindahan bentuk bangunan.
Contoh
bangunan yang diterapkan dari Analogi Biologis adalah:
1. Green Scholl Bali
Green School berlokasi
di Banjar Saren, Desa Sibang Kaja, Abiansemal, Badung. sekitar 30 kilometer
dari pusat Kota Denpasar. Rencana
pembuatan Green School sendiri sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2006 silam
yang digagas oleh mantan pengusaha perhiasan asal Canada yaitu John dan Cynthia
Hardy, pengusaha perak asal Kanada yang juga pendiri Yayasan Kulkul, yang telah
tinggal di Bali selama lebih dari 30 tahun. John Hardy menjelaskan bahwa ide
dasar pembangunan sekolah di atas areal seluas 8 hektar itu adalah untuk
menerapkan ajaran Trihita Karana.
Oleh karena itu, tidak ada bahan buatan pabrik atau zat kimia yang dipergunakan
di sekolah ini.
Green School dibuka
1 September 2008, dan diresmikan pada Mei 2009. Saat ini kapasitas 700 orang.
Jenjang pendidikan mulai Taman Bermain (Play
Group), TK, SD, hingga SLTP. Green
School adalah konsep pendidikan yang digabungkan dengan konsep
lingkungan sehingga akan menciptakan lingkungan yang sehat. Konsep hijau pada
sebuah sekolah bukan lagi sebuah tren, tetapi sebuah metode yang menyediakan
gaya hidup sehat, suasana yang nyaman, dan produktif mempelajari lingkungan
sembari menyelamatkan energi, sumber daya alam, dan tentu saja uang.
Sustainability adalah satu konten yang memiliki arti adanya “keberlanjutan”.
Green School menyediakan
fasilitas yang ramah lingkungan, menyegarkan, menyehatkan, penyediaan
transportasi alternatif, tempat rekreasi pilihan, dan kesempatan bagi para
pelajarnya. Keuntungannya sudah jelas, yaitu mengurangi gas-gas berbahaya bagi
atmosfer, meningkatkan kemampuan belajar para siswa, meningkatkan kesehatan
para siswa seperti menghindarkan penyakit diabetes, asma, atau penyakit
pernapasan lainnya, meningkatkan kepekaan sosial, dan lain-lain.
Bangunannya,
hanya menggunakan bambu, rumput gajah dan tanah liat. Semen yang digunakan
hanya di beberapa tempat di yayasan. Sekolah ini mungkin merupakan bangunan
terbesar di dunia yang dibangun seluruhnya berbahan bambu. Dimensi nya
adalah 18 meter dan tingginya 64 meter. Area umum sekolah mencakup berbagai
struktur: bangunan apartemen, ruang kelas, gedung perkantoran, dan kafe.
Sekolah mendapat listrik dari sumber energi yang ramah lingkungan: generator
turbin hidrolik dan panel surya yang terpasang. Bisa dipastikan, semua material konstruksi nya
merupakan material alam dengan nilai lokal dan dapat didaurulang. Ini merupakan
bentukan penting sebagai konsekuensi dari tema Sustainability terkait
penyelamatan bumi tersebut.
2. Falling House Water
Fallingwater adalah rumah yang dirancang oleh seorang arsitek
bernama Frank Lloyd Wright pada
tahun 1935 di daerah pedesaan southwestern Pennsylvania,
43 mil (69 km) Pittsburgh. Rumah
ini dibangun diatas sebuah air terjun din Bear Run di area Stewart Township, Fayette County, Pennsylvania,
lokasinya berada di dataran tinggi Laurel di Pegunungan Allegheny.
Rumah ini dirancang sebagai rumah persitirahatan di akhir pekan untuk keluarga
Liliane Kaufmann dan suaminya, Edgar J. Kaufmann, Sr., pemilik Kaufmann's Department Store. Rumah ini ditetapkan
sebagai bangunan cagar budaya Amerika Serikat pada tahun 1966. Pada tahun 1991,
Institusi Arsitek Amerika menetapkan bahwa rumah Fallingwater sebagai
"karya arsitektur terbaik Amerika Serikat sepanjang jaman".
Rumah
Fallingwater adalah mahakarya Wright karena menampilkan kedinamisannya dan
keterkaitan desainnya dengan alam disekitarnya. Ketertarikan Wright
akan arsitektur Jepang dengan
kuat tergambarkan pada desain rumah Fallingwater, khususnya pada penggabungan
antara elemen eksterior dan interior dan penekanan yang kuat pada keharmonisan
antara manusia dan alam. Arsitek kontemporer Jepang, Tadao Ando. Rumah ini terkenal
akan hubungannya yang erat terhadap lingkungan. Rumah ini dibangun tepat di
atas sebuah air terjun yang mengalir lewat bawah rumah ini.
- Konsep Bangunan
- Konsep Bahan
Contoh bangunan yang diterapkan dari Analogi Mekanik adalah:
itu sendiri, yaitu :
b. Bangunan sebagai penanda yang unik, konsep desain dari proyek ini adalah untuk menciptakan sebuah dunia internal yang mencerminkan tema halaman Cina. Bangunan ini tidak lagi terpaku pada blok-blok yang kaku, tetapi memiliki bentukan yang lembut dan fleksibel yang saling menyatu. Jembatan yang saling menghubungkan volume- volume yang terpisah menciptakan dunia adaptasi yang disinkronisasi dan mengikuti gerakan alam.
c. Interpretasi alam, konsep lain dari desain bangunan ini terinspirasi oleh bentukan kuno dari tingkatan sawah di Cina. Bangunan ini menggambarkan sawah dipegunungan yang terpisah-pisah sehingga membentuk lansekap perkotaan.
d. Menerapkan arsitektur yang berkelanjutan, beberapa penerapan arsitektur berkelanjutan yang diterapkan pada bangunan ini diantaranya :
• Menggunakan LEED untuk mendapatkan sertifikat green building.
• Fasilitas penyewaan sepeda, ruang ganti, serta parkir untuk kendaraan hemat bahan bakar, hal ini bertujuan untuk mendorong warga agar lebih memilih komuterhijau.
• Perlengkapan yang sangat efisien pencahayaan, pendingin, dan double perak kaca-E rendah mencapai energi 14 saving off biaya energi tahunan bangunan. Pada bagian atap bangunan terdapat atap kaca yang bertujuan untuk mendinginkan suhu sehingga mengurangi efek panas.
• Hijau refrigeran meminimalkan penipisan ozon dan pemanasan global. Instalasi peralatan metering untuk mengukur penggunaan energi kantor AC meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan
x
Memasuki kawasan falling water, kesan sederhana
terdapat mulai di pintu masuk utama yang hanya di tandai dengan sebuah tiang
batu, berlanjut ke bangunan pengelola museum yang di dominasi dengan bahan
kayu, jalan setapak dan berujung pada falling water yang berdiri di bantaran
sungai berbatu dengan sebuah air terjun kecil di depannya. Berdiri di hamparan
hutan Oak dan Maple menjadi sebuah kesan harmoni tersendiri antara bangunan ddengan
alam. Falling Water dibangun
dengan konsep desain yang tidak lazim pada saat itu, dimana F.L. Wright (yang
banyak dipengaruhi budaya jepang) berusaha menghadirkan sebuah karya arsitektur
dengan pendekatan konsep dengan alam, sangat kontras dengan arsitektur modern
yang cenderung sinkron dengan lingkungan.
Diambil dari quarry di sekitar lokasi dengan pemilihan
struktur yang didominasi sistem cantilever (overhang) berbahan utama beton
bertulang secara sepintas tampak biasa saja, namun kalau dilihat lebih detail
menunjukkan bahwa falling water dibangun dengan sistem struktur yang rumit dan
sangat detail. Masuk kedalam bangunan,akan tampak tonjolan bebatuan asli
berukuran besar yang menunjukkan bahwa bangunan didirikan sangat menyatu dengan
alam dalam arti yang sebenarnya dimana sangat sedikit dari bebatuan tebing
sungai yang dirubah struktur aslinya. Banyak bukaan yang pada dinding dan atap
juga menunjukkan konsep hemat energi (cahaya dan panas) yang sekarang ini
menjadi isu global.
3. Eden Project Green House
Proyek
yang terletak di Kaolinit pit reklamasi, 2 km dari kota St Blazey dan 5
kilometer dari kota besar St Austell, adalah daya tarik pengunjung di Cornwall,
Inggris Raya. Eden project yang terletak di Cornwall, Inggris sebenarnya adalah
sebuah rumah kaca terbesar. Kubahnya terbuat dari ratusan sel plastik berbentuk
segi lima dan segi enam yang disanggah oleh rangka baja. Kubah geodesi terbesar
di dunia ini berfungsi sebagai biosfer buatan. Di dalamnya hidup ratusan jenis
tumbuhan tropis dan barat yang dipelihara secara terpisah. Proyek Eden adalah
kumpulan kubah seperti gelembung bioma raksasa yang menjadi greenhouse (rumah
kaca) terbesar di dunia. Proyek ini dikembangkan Tim Smit dan dirancang oleh
arsitek terkenal Nicholas Grimshaw.
Rumah
kaca yang terbuat dari gelas atau plastik ini bisa menjadi panas karena radiasi
elektromagnetik yang datang dari matahari memanaskan tumbuhan, tanah, dan
barang lainnya di dalam bangunan ini. Kaca yang digunakan untuk rumah kerja
bekerja sebagai medium transmisi yang dapat memilih frekuensi spektral yang berbeda-beda,
dan efeknya adalah untuk menangkap energi di dalam rumah kaca, yang memanaskan
tumbuhan dan tanah di dalamnya juga memanaskan udara dekat tanah dan udara ini
dicegah naik ke atas dan mengalir keluar.
Bagian
pertama dari Proyek Eden, pusat pengunjung, dibuka untuk umum pada bulan Mei
2000. Situs lengkap dibuka pada tanggal 17 Maret 2001. Proyek menyelenggarakan
"Afrika Memanggil" konser dari seri konser Live 8 pada tanggal 2 Juli
2005. Ini juga digunakan sebagai lokasi syuting untuk film 2002 James Bond, Die
Another Day (dibintangi Pierce Brosnan). Hal ini juga memberikan beberapa
tanaman untuk taman Afrika British Museum. Pada tahun 2005, Proyek meluncurkan "A Time
Hadiah" untuk bulan-bulan musim dingin, November sampai Februari. Ini
memiliki gelanggang es meliputi danau, dengan kafe kecil, dan sebagai pasar
Natal. Cornish paduan suara secara rutin tampil di biomes.
Kubah dari Biome ini terbuat dari ETFE yang
merupakan jenis plastik (produk minyak bumi), yang di daur ulang, ringan, tahan
lama, lebih murah, lebih ringan dan lebih aman dari kaca. Biome merupakan
sebuah ruangan dimana suhu dan iklim yang terdapat di dalamnya sama dengan di
dunia nyata. Proyek Eden menawarkan
sejumlah kegiatan interaktif, restoran, dan tempat bermain untuk anak-anak. Di
luar rumah kaca, ada banyak tanaman dari iklim sejuk yang membuat pemandangan
sejuk. Anda dapat menggunakan kereta api kecil untuk mengeksplorasi bagian luar
dari Proyek Eden. Proyek Eden dibuka setiap hari tapi jam buka pendek di musim
dingin.
2. Analogi
Mekanik
Menurut
Le Corbusirr, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni merupakan contoh analogi
mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya dengan mesin hanya akan
menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang dilakukan, tidak menyembunyikan
fakta melalui hiasan yang tidak relevan dengan bentuk dan gaya-gaya, atau
dengan kata lain keindahan
adalah fungsi yang
akan menyatakan apakah mereka itu dan apa yang mereka lakukan. Analogi mekanik melihat sebuah bangunan seperti halnya sebuah mesin yang
digunakan untuk dihuni.
Memusingkan diri ke dalam mekanisme = bekerjanya
sebuah sistem.Struktur rangka batang, mekanismenya adalah distribusi gaya-gaya
yang ada pada struktur rangka batang. Yang menjadikan perhatian : mekanisme
yang ada di arsitektur, mekanisme gaya, pendayagunaan ruang ke ruang lain (flow
space). Mekanisme struktur, wujud dan fungsi. Belum membicarakan tentang aspek
estetika, lebih cenderung diarahkan pada kesejajaran mekanismenya saja.
Kelemahan-kelemahan biological analogy sama dengan
mechanical analogy yaitu agar menghasilkan komposisi yang estetik dalam
arsitektur, masih harus ditambah dan dilengkapi serta dipertanggungjawabkan dan
dijelaskan dengan kaidah-kaidah estetika arsitektur. Demikian juga komposisi
struktur, fungsi dan wujud lebih diarahkan pada keseimbangan terhadap
pemfungsian arsitektur itu sendiri.
1.
Villa Savoye
Villa Savoye adalah
sebuah villa modernis di Poissy , di pinggiran kota Paris , Perancis. Ini
dirancang oleh arsitek Swiss Le Corbusier dan sepupunya , Pierre Jeanneret ,
dan dibangun antara tahun 1928 dan 1931 dengan menggunakan beton bertulang .
Sebuah
manifesto dari Le Corbusier ” lima poin ” arsitektur baru , villa merupakan
perwakilan dari basis arsitektur modern , dan merupakan salah satu contoh yang
paling mudah dikenali dan terkenal dari gaya internasional . Rumah itu awalnya
dibangun sebagai negara mundur pada perintah dari keluarga Savoye . Corbusier mampu merancang keempat sisi Villa Savoye hati-hati dalam
menanggapi pandangan dan orientasi matahari .
Villa Savoye ini menggunakan gaya arsitektur Internasional style. Sedangkan
paradigmanya adalah paradigma modern rasionalis. Pada arsitektur modern ini,
konsep bangunannya adalah universal, rancangannya memanfaatkan teknologi, dan
estetikanya adalah estetika arsitektur dan fungsi. Pada abad XIX meskipun
elemen dan bentuk klasik masih mendominasi banyak bangunan, tetapi konsep
dasarnya tidak diterapkan lagi. Ciri umum dari gaya arsitektur yang melanda
pada abad ke-19 dan awal abad-20 adalah asimetris, kubis atau semua sisi dalam
komposisi dan kesatuan bentuk dan elemen bangunan menyatu dalam bangunan Dalam
bangunan-bangunan Internasional style hanya terdapat sedikit atau bahkan tanpa
ornamen.
Villa Savoye adalah contoh bangunan yang menjadi symbol dari paradigma
rasionalis. Paradigma rasionalis pada karya arsitektur memiliki mempunyai
ciri-ciri: fungsi sebagai penentu bentuk dan ekspresi, struktur bangunan
menjadi dari estetika baru, ornamen-ornamen yang tidak perlu dihilangkan dan
prinsip perancangan menjadi universal yang mengakibatkan lahirnya gaya
internasional (International Style) dengan akibat aspek konteks terabaikan.
Desain
villa savoye ini memiliki pengaruh besar terhadap modernisme internasional. Le
Corbusier berusaha menggunakan konstruksi rangka beton seperti yang
disebutkannya dalam “Five points of a
New Architecture” berikut ini :
1.
Kolom (pilotis)
mengangkat rumah ke udara, menggunakan lantai dasar untuk manusia dan kendaraan
2.
Sebuah taman
yang terletak di atas atap menggantikan lantai tanah yang dibangun
3.
Perpanjangan
pilotis menjadi rangka struktural menyebabkan dinding partisi dapat diatur
sehingga menjadi ‘the plan fibre’ denah bebas.
4.
pengaturan
jendela menurut kebutuhan interior bangunan memberikan fasade bangunan yang
bebas.
5.
Jendela panjang
horizontal – ‘fenetres en longueur‘ atau
jendela seperti pita, mendistribusikan cahaya secara lebih merata (namun hal
ini pada kenyataannya masih diragukan)
2.
Notre Dame Du Haut
Notre Dame Du Haut adalah
sebuah kapel atau gereja kecil yang terletak di kota Ronchamp, kurang lebih 300
KM sebelah timur kota Paris. Notre Dame terletak dalam sebuah komplek yang di
dalamnya terdapat restoran dan tempat bermain anak. Komplek tersebut terletak
di punggung pegunungan Des Vosges, dengan pemandangan perbukitan di
sekelilingnya. Bentuk
arsitektur Notre Dame cukup kontroversial. Bentuknya sangat berbeda dengan bentuk
– bentuk kapel atau gereja kecil pada lazimnya. Dilihat sepintas Notre Dame
tidak terlihat seperti sebiah kapel. Bentik Otre Dame tersebut banyak
menimbulkan persepsi dari orang yang melihatnya. Ada diantaranya yang
menginterpretasikan dengan bentuk kapal, topi Italia, burung merpati, tangan
orang yang sedang berdoa, bahkan ada yang mengatakan mirip seorang ibu dan
anaknya. Bentuk Notre Dame merupakan komposisi bidang – bidang lengkung seperti
kurva dan komposisi ketebalan dinding yang bervariasi sehingga secara
keseluruhan bangunan terlihat seperti massa seni patung (sklupture).
Nortre Dame mempunyai
bukaan dengan bentuk dan letak yang barvariasi dan susunan yang tidak teratur.
Ukuran besar jendela tidak sebanding ketebalan dindingnya yang sebagian
ada mencapai 2 meter. Bukaan – bukaan tersebut dihiasi dengan kaca- kaca
lukisan dan tulisan tangan dari Le Corbuzier sendiri. Hasil pencahayaan yang
dihasilkan remang – remang yang terpencar dari lubang – lubang bukaan yang
kecil. Pencahayaan yang dihasilkan tersebut sesuai dengan konsep pencerahan
dalam ajaran Kristen. Dengan bentuk yang tidak lazim dan unik untuk ukuran
sebuah bangunan kapel atau gereja kecil,ada sebagianorang yang mengatakan bahwa
Notre Dame merupakan bangunan post modern awal.
Struktur bangunan ini terbuat dari beton dan sebagian besar relatif kecil,
tertutup oleh dinding tebal, dengan atap terbalik yang didukung pada kolom
tertanam dalam dinding, seperti layar mengepul di arus berangin di puncak
bukit. Di bagian interior, ruang kosong antara dinding dan atap penuh dengan
clerestory jendela, serta lampu asimetris dari bukaan dinding, berfungsi untuk
lebih memperkuat hubungan bangunan dengan lingkungannya.
Menara-menaranya terbuat dari pasangan batu dan dibatasi oleh kubah semen.
Struktur ini dibangun sebagian besar dari beton dan batu, yang merupakan
sisa-sisa dari kapel aslinya serta dibangun di lokasi puncak bukit. Selain
sebagai tujuan wisata, bangunan ini juga masih digunakan untuk tempat misa dan
Uskup Agung Paris. Notre Dame de Paris dianggap sebagai salah satu contoh
terbaik dari arsitektur gothic Perancis.
3. Analogi
Pemecahan Masalah
Arsitektur
adalah seni yang menuntut lebih banyak penalaran daripada ilham, dan lebih
banyak pengetahuan faktual daripada semangat (Borgnis, 1823). Pendekatan ini
sering juga disebut dengan pendekatan rasionalis, logis, sistematik, atau
parametrik. Pendekatan ini menganggap bahwa kebutuhan-kebutuhan lingkungan
merupakan masalah yang dapat diselesaikan melalui analisis yang seksama dan
prosedur-prosedur yang khusus dirumuskan untuk itu. Metoda pemecahan masalah beranggapan bahwa kebutuhan lingkungan merupakan
masalah yang harus diselesaikan secara analisis. Agar rasional prosedur
tersebut harus memuat sedikitnya 3 tahapan yaitu : analisis, sintesa dan
evaluasi. John Crishtopher Jones dalam bukunya “Design Methods” menggambarkan
proses gambar merancang yang rasional atau sistematik mirip dengan sebuah
komputer manusia.
Suatu ciri dari metode
pemecahan masalah ini yaitu prosedur yang seksama dan terpadu. Contohnya
seperti karya Zaha Hadid. Berdasarkan analisis dan prosedur yang seksama dan
terpadu. Gender ini diwakili oleh bangunan yang berbentuk kurva atau lengkung.
Yang memiliki kesan yang dinamis, indah dan eksotis.
1.
Dongdaemun Design Plaza
Dongdaemun Desain Plaza, juga disebut DDP, adalah
tengara pembangunan perkotaan besar di Seoul, Korea Selatan, dengan desain khas
neofuturistic ditandai dengan "kuat, bentuk melengkung struktur
memanjang".
Ciri khas Dongdaemun Design Plaza di Seoul,
Korea Selatan, karya arsitek Zaha Hadid, merupakan bangunan unik dengan
sisi lengkungan yang indah dan menawan. Karya Zaha Hadid ini dianggap mampu
menyatukan sejarah, seni, fashion dan teknologi dalam satu bangunan yang
ikonik. Karya bersama Samoo Architect & Engineers ini tampil sebagai
pemenang World Design Capital yang diselenggarakan oleh pemerintah kota. Untuk
membangun Dongdaemun Design Plaza sebagai landmark kota baru dengan luas
total perlantai 86574.7 meter persegi, pemerintah Korea Selatan mengucurkan
dana hingga $451,000,000 dan waktu pembangunan lima tahun (2009-2011). Peresmiannya
baru dilakukan tanggal 21 Maret 2014.
Dongdaemun Design Plaza memiliki lima ruang
utama; Balai Seni, Museum, Laboratorium Desain, Pasar Desain, serta Taman
Sejarah dan Budaya Dongdaemun. Fasilitas di dalamnya termasuk galeri pameran,
konvensi dan ruang seminar, museum desain, perpustakaan dan pendidikan pusat,
parkir, ruang menyusui, toko, dan cafe yang dikelola Seoul Design Foundation of
the city of Seoul.
Semua ruangan ini menempati empat lantai bangunan yang
berdiri diatas tanah, empat lantai bangunan yang dibangun mengambang di atas
plaza dan tiga lantai bawah tanah. Dongdaemun Design Plaza juga memiliki Plaza
yang besar untuk taman, tempat pameran label indie, dan mobilitas pejalan kaki
dari stasiun subway Dongdaemun History & Culture park jalur 2, 4 dan 5
menuju pusat kota Dongdaemun.
DDP telah
menjadi salah satu alasan utama untuk penunjukan Seoul sebagai World Design
Capital di tahun 2010. Konstruksi dimulai pada tahun 2009 dan diresmikan pada
tanggal 21 Maret 2014. Dongdaemun Desain Plaza,
yang dirancang oleh arsitek Inggris Irak Zaha Hadid dan Korea studio SAMOO,
sebuah pusat informasi desain fashion dengan ruang seminar dan ruang kuliah. Design Lab dan pameran Kia Soul di Dongdaemun Desain
Plaza & Park. Ada multi-tujuan convention hall dan sejumlah ruang pameran.
Karena berfungsi sebagai platform uji-tempat tidur untuk berbagai produk desain
perusahaan serta tempat untuk pertukaran budaya internasional dan
kerjasama.
2.
Galaxy Soho Beijing
Kesan
futuristik yang diterapkan pada bangunan juga bertujuan untuk lebih mengesankan kesan kemajuan teknologi dan
kesan yang berorientasi ke masa depan. Dan diharapkan juga bangunan ini dapat
menjadi landmark dan memberikan kesan yang tak terlupakan bagi
pengunjung. Dirancang oleh arsitek Zaha
Hadid. Lokasi bangunan ini di Soho, Beijing, Cina. Memiliki luas lantai total 330.000 m2.
Bangunan ini merupakan fungsi campuran kantor,
retail komersil dan area hiburan yang saling terintegrasi dan menjadi bagian dari kota yang hidup. Hal ini
terinspirasi dari kehidupan skala besar kota Beijing itu sendiri. Bangunan ini
terdiri dari beberapa volume yang
terpisah yang dihubungkan oleh jembatan yang membentang. Volume ini beradaptasi
satu sama lain dari segala arah, menghasilkan
arsitektur panorama tanpa sudut. Bentuk bangunan yang dinamis dan anggun
merupakan penggabungan dari kompleks arsitektur yang menciptakan ruang internal yang fleksibel dan terus menerus
sehingga kehadiran bangunan ini menjadi bangunan monumental disepanjang jalan Beijing East 2 Ring Road.
Fungsi-fungsi
yang saling terkait ini membantu menghidupkan suasana kota semakin ramai dan membuat bangunan
Galaxy SOHO sebagai landmark kota besar untuk kota Beijing. Sebagai bangunan dengan arsitektur futuristik, Galaxay
SOHO Beijing memiliki beberapa konsep pada bangunannya yang menggambarkan
futuristik
a. Desain parametik, sebuah konsep yang uncul dari proses
desain dimana parameter yang saling
berhubungan sebagai suatu sistem. Desain parametrik menciptakan suatu bentukan
yang sistematis, variasi adaptif,
diferensiasi berkelanjutan, dan figurasi dinamis dari skala urbanisme dengan
skala arsitektur, interior dan furnitur.
e.Desain lansekap yang humanistic, kombinsai sempurna
dari aktivitas perkantoran
dan rekreasi, lansekap Galaxy SOHO mengundang pengunjung untuk mengalami serangkaian pemandangan dramatis yang keluar
dari dunia ini. Ngarai terletak antara kurva menyapu bangunan di atas kepala, saling silang dengan jembatan
anggun, berfungsi sebagai ruang tengah udara terbuka untuk belanja, kafe dan hiburan untuk segala usia.
https://text-id.123dok.com/document/4yrkj9poz-galaxy-soho-studi-banding-arsitektur-yang-mempunyai-tema-sejenis.html