HAKIKAT KRITIK NORMATIF
• Hakikat kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standard atau sandaran sebagai sebuah prinsip.
• Melalui suatu prinsip, keberhasilan kualitas lingkungan buatan dapat dinilai
• Suatu norma tidak saja berupa standard fisik yang dapat dikuantifikasi tetapi juga non fisik yang kualitatif.
• Norma juga berupa sesuatu yang tidak konkrit dan bersifat umum dan hampir tidak ada kaitannya dengan bangunan sebagai sebuah benda konstruksi.
JENIS – JENIS METODA KRITIK NORMATIF
Karena kompleksitas, abstraksi dan kekhususannya kritik normatif perlu dibedakan dalam metode sebagai berikut :
• Metoda Doktrin ( satu norma yang bersifat general, pernyataan prinsip yang tak terukur)
• Metoda Sistemik ( suatu norma penyusunan elemenelemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan)
• Metoda Tipikal ( suatu norma yang didasarkan pada model yang digenralisasi untuk satu kategori bangunan spesifik)
• Metoda Terukur ( sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif)
Opera Guangzhou
Opera Guangzhou dibuka pada awal tahun
2011. Opera Guangzhou ini salah satu bangunan megah yang pernah diperuntukkan untuk upacara
pembukaan Asian Games. Bangunan ini merupakan salah satu karya arsitek
perempuan berpengaruh yaitu Zaha Hadid. Proyek Guangzhou menjadi ajang pembuktian bagi
Zaha Hadid , yang pada awalnya terkesan tidak begitu menjanjikan pada saat
pertama dia melihat lokasi yang terbentang diantara taman tanpa fitur nan
hambar. Dibangun pada lahan seluas 70 ribu meter persegi ini
terletak di jantung situs budaya kota Guangzhou yaitu kota budaya sviluppio dengan membangun hubungan dekat dengan
Sungai Pearl di selatan. Bangunan ini menelan biaya 1,38 miliar yuan (202
juta US $, memerlukan waktu pembangunan 5 tahun. Gedung ini
didesain seperti tampilan batu kristal yang hanyut di laut. Terdiri dari dua
buah bangunan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi perkotaan dengan
membuka akses ke sungai dan dermaga.
Desainnya yang ikonik, membuat
bangunan memiliki ciri khasnya. Kaca dan baja sudut tajam, tajam dan beton menyembunyikan
interiornya yang berombak. Seperti sayap sayap yang keras dari seekor kumbang
menyembunyikan tubuh yang lembut, sehingga bagian luarnya menutupi bagian dalam
yang lembut. Cahaya yang berkilauan dari langit-langit dan desain akustiknya. Unsur
unik Seperti sisi besar batu kristal . Gedung opera ini merupakan salah satu
bentuk gaya arsitektur kontemporer.
Gedung Opera
Guangzhou terdapat fasilitas budaya diantaranya museum, perpustakaan dan arsip
baru. Guangzhou Opera House rancangan
arsitek mendiang Zaha Hadid Gedung yang lebih besar mencakup area seluas
36-ribu 4-ratus meter persegi, sementara bangunan yang lebih kecil seluas
7-ribu 4-ratus meter persegi. Bentuk batu yang lebih kecil mewadahi aula
pertunjukan multigtuna, sementara bentuk batu yang lebih besar merupakan
auditorium utama Gedung Opera Guangzhou.
Didesain sebagai struktur berbentuk
dua batu kerikil raksasa yang terseret ke tepi sungai Mutiara. Struktur itu
terlihat seperti dua batu kembar yang diambil dari dasar sungai dan diperhalus
oleh kikisan air sungai. Bentuk seperti kerikil di sungai yang dihalut oleh erosi, Gedung Opera Guangzhou berada dalam harmoni yang sempurna dengan
lokasi tepi sungai. Desain ini menyatukan bangunan budaya yang berdekatan
dengan menara keuangan internasional di kota baru Zhujiang di Guangzhou.
Bentuknya yang unik,
dengan konsep dua buah lempeng batu kembar yang dihaluskan oleh arus air, yang
seolah-olah terdampar di tepi Sungai Mutiara, adalah realisasi dari konsep
Tiongkok yang paling mendasar yaitu tian ren he yi ,yang berarti alam dengan manusia memiliki keselarasan & merupakan
satu bagian. Desainnya
berevolusi dari konsep pemandangan alam dan interaksi yang menarik antara,
arsitektur dan alam. Bangunan ini
menggabungkan tradisi budaya yang telah membentuk sejarah Guangzhou, dengan
ambisi dan optimisme yang akan menciptakan masa depannya. Konsep ini
berlawanan dengan konsep Barat yang selalu mencoba menaklukkan alam dengan
teknologi terkini. Konsep tian ren he yi ini melahirkan harmoni dengan lingkungan
sekitar dan alam. Hal tersebut diwujudkan dengan penataan dua buah massa yang
berbentuk natural, memperkuat penataan kota tersebut, dengan jalur pejalan
kaki. Desain Guangzhou Opera House dipengaruhi oleh sungai lembah dan di mana
mereka berubah karena erosi.
Garis lipat dalam
lanskap ini menentukan wilayah dan zona di dalam Gedung Opera, memotong nuansa
interior dan eksterior dramatis untuk sirkulasi, lobi dan kafe, dan membiarkan cahaya alami untuk
menembus jauh ke dalam gedung.
Auditorium gedung memiliki kapasitas
hingga 1.800 tempat duduk. Selain itu terdapat ruang multifungsi berkapasitas
400 kursi yang lebih kecil, yang dirancang untuk pertunjukan seni, operas, dan
konser. Ada
banyak pertunjukkan menarik yang tersaji digedung ini. Bentuk struktur ini dirancang sebagai dua batu yang
tersapu oleh Sungai Pearl. Auditorium betonnya yang berdiri dinamis yang
terletak di dalam granit yang terbuka dan kerangka baja berlapis kaca
membutuhkan waktu lebih dari lima tahun untuk dibangun. Unit gypsum fiber-fiber
reinforced gypsum digunakan untuk interior auditorium. Bangunan utama terdiri dari auditorium beton
bebas kolom dilapis granit dan kaca berbingkai rangka baja. Rangka ekspos
adalah hal yang menakjubkan, seperti jaring laba-laba raksasa menonjol ke
beberapa arah. Di antara rangka baja ekspos ini, akan sulit menemukan garis
lurus, garis seakan memutar, dan berbalik secara dinamis. Tangga utama
melingkar megah dari lantai foyer granit hitam sampai ke balkon dan tingkat
atas auditorium. Penonton akan sulit sekali duduk tenang menatap pemandangan
yang spektakuler ini. Interior auditorium lebih menakjubkan lagi, bagaikan
sebuah gua besar seperti mulut ikan hiu di bawah konstelasi cahaya. Ruangan
auditorium yang asimetris ini - meskipun tidak lazim, menghasilkan akustik yang
sempurna.
https://en.wikipedia.org/wiki/Guangzhou_Opera_House
http://anugrah-archblog09.blogspot.com/2013/02/kritik-arsitektur-metode-kritik-normatif.html
http://anugrah-archblog09.blogspot.com/2013/02/kritik-arsitektur-metode-kritik-normatif.html